Salah satu Pohon yang tumbuh di Kalimantan adalah pohon Meranti Merah. Pohon ini tumbuh di halaman depan Gedung MTsN 1 Kotawaringin Timur
Meranti merah adalah nama sejenis kayu pertukangan yang populer dalam perdagangan. Berbagai jenis kayu meranti dihasilkan oleh marga Shorea dari suku Dipterocarpaceae. Sekitar 70 spesies dari marga ini menghasilkan kayu meranti merah.
Meranti merupakan golongan kayu keras dan berbobot ringan (berat-sedang). Berat jenisnya +/- 0,3 sampai dengan 0.86, sedangkan kandungan airnya 15%. Ciri-ciri kayu meranti adalah memiliki kayu teras berwarna merah muda pucat, merah mudah kecoklatan atau merah tua kecoklatan. Untuk warna merah yang lebih tua berat jenisnya lebih berat dibandingkan dengan yg berwarna merah muda.
Meranti Merah merupakan salah satu kayu terpenting di Asia Tenggara. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumahtangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.
Kelompok Meranti Merah memiliki +/-70 spesies Shorea, banyak dijumpai di Kalimantan (62 spesies), diikuti oleh Sumatera (23 spesies) dan Semenanjung Malaya (19 spesies). Di luar wilayah-wilayah itu, meranti merah juga ditemukan di Thailand Selatan, Filipina dan Maluku.
Meranti merah merupakan salah satu jenis kelompok kayu komersial yang banyak tumbuh di hutan alam Kalimantan. Meranti merah dikenal memiliki keanekaragaman jenis yang cukup banyak. Sekitar 70 spesies Shorea yang termasuk dalam kelompok meranti merah, terbanyak dijumpai di hutan alam Kalimantan yaitu sekitar 62 spesies. Untuk itulah diperlukan penelitian tentang informasi sifat dasar dari kayu meranti merah ini yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penggunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat makroskopis dan mikroskopis beberapa jenis kayu dari kelompok meranti merah yang tumbuh di hutan tanaman seperti HPH PT Sari Bumi Kusuma Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif untuk meneliti sifat makroskopis dan mikroskopis beberapa jenis kayu dari kelompok meranti merah sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lengkap tentang sifat anatominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat jenis kayu meranti merah ini memiliki sifat makroskopis meliputi tekstur kayu halus sampai sedang dan merata, lingkaran tahun tidak jelas kenampakannya, penyebaran pembuluh tunggal ganda radial, tipe parenkim paratrakeal jarang, jari-jari terdiri dari satu dan atau dua ukuran dan tidak bertingkat, berseri tiga sampai banyak, arah serat lurus dan memiliki saluran damar dengan persebaran baris tangensial. Pada jenis Shorea leprosula ditemui adanya serabut beruas. Warna kayu teras bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat tua kemerahan dan warna kayu gubal putih kotor kecoklatan, berbau khas, termasuk kayu yang berat dengan kekerasan sedang, agak mengkilap dan agak licin permukaan kayunya. Sifat mikroskopis meliputi proporsi sel pembuluh, sel parenkim longitudinal, sel parenkim jarijari dan sel serabut pada Shorea leprosula.