Sampit (Humas)– Sebanyak 140 peserta terdiri dari Kepala Madrasah dan perwakilan para dewan guru MA/MTs Negeri dan Swasta, se-Kabupaten Kotawaringin Timur yang menjadi Piloting dari Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (IKM), mengikuti Kegiatan workshop Program Implementasi kurikulum Merdeka Belajar 2022 di Aula Kemenag Kotim, Minggu (2/10/2022). Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga selesai pada pukul 15 – 45 WIB. “Kegiatan kita bagi menjadi 3 sesi. Pembukaan oleh Kasi Penmad Bapak Drs. H. Zainuddin yang mewakili Kepala Kantor Kemenag yang kebetulan berhalangan untuk hadir. Acara inti pada sesi pertama hingga sesi terakhir di isi oleh pemateri dari CSR Solidaritas Erlangga (SOGA).” Ujar Kristini, S.Pd selaku Ketua Panitia Pelaksana pada Tim Humas MTsN 1 Kotawaringn Timur. ” Melalui workshop ini, kita mengajak semua bapak/ibu guru untuk mengenal Kurikulum Merdeka dan menyusun strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan situasi sekolah masing-masing”, ungkapnya.
Workshop yang dilaksanakan selama satu hari ini dimaksudkan untuk mempersiapkan guru dalam menghadapi tahun pelajaran baru serta persiapan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka di tahun selanjutnya. Meskipun madrasah di Kabupaten Kotim belum menerapkan Kurikulum Merdeka secara penuh, namun dengan adanya workshop ini, diharapkan bapak/ibu guru bisa sedikit demi sedikit menyesuaikan dengan menyisipkan poin-poin penting tentang Kurikulum Merdeka ke dalam administrasi pembelajaran yang dibuat untuk digunakan di tahun pelajaran berikutnya.
Kasi Penmad Drs. H. Zainuddin yang mewakili Kepala Kemenag Kotim mengemukakan bahwa banyak madrasah mulai dari PAUD, MI, MTS,dan MA di Kabupaten Kotawaringin Timur yang mengajukan lembaganya untuk dijadikan pilot projec IKM tahun ini, namun kuota dari Dirjen Kemenag masih terbatas. Antusias dan animo madrasah begitu tinggi dalam menyambut Kurikulum Merdeka Belajar,” terangnya. Ia menjelaskan bahwa sebuah kurikulum adalah nyawa untuk madrasah, dimana kurikulum tersebut harus bisa mewujudkan visi madrasah yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Melanjutkan hal itu, Bapak Zainuddin, menambahkan bahwa melalui kurikulum merdeka ini, diharapkan siswa mempunyai keterampilan lebih dalam kemandirian, serta mempunyai bekal untuk bekerja. Kurikulum merdeka juga harus bisa menangkap peluang di masa depan dan menyiapkan siswa yang kompeten serta siap untuk menyambut masa depan.
Acara dilanjutkan dengan Kegiatan inti Implementasi Kurikulum Merdeka oleh pemateri yang memberikan semangat serta dukungan untuk bapak/ibu guru dalam menyusun sebuah kurikulum yang bisa memberikan hasil terbaik bagi lulusan madrasah nantinya. Hadir sebagai narasumber tunggal adalah
(Instruktur Nasional Program Sekolah Penggerak) dari Jakarta.Kegiatan orkshop Implementasi Kurikulum Merdeka ini membahas mengenai pengenalan dan kebijakan Kurikulum Merdeka, penggunaan platform merdeka mengajar, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan assesmen, serta projek penguatan profil Pelajar Pancasila.
dalam paparannya mengatakan, kurikulum merdeka belajar dalam pelaksanaan pembelajarannya sederhana, simple dan mudah dilaksanakan. Jadi para guru tidak perlu risau, dan galau dalam menerapkannya. Pengimplementasian kurikulum ini dalam pelaksaannya dibagi 2, yaitu: dilaksanakan secara Semi dan Full. Semi artinya hanya menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan dan penerapan sistem secara full, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan berbagai perangkat ajar oleh satuan pendidikan. Dirinya berharap, output peserta didik dari madrasah tidak hanya unggul di bidang akademik, tapi unggul juga di bidang life skill, berakhlak luhur dan bermental moderat pancasilais dan rohmatallilalamiin. (Foto Adi/Tere) R.h.s