Jum’at, ( 4/2/22) Lantunan merdu surah Yasin dan surah-surah pendek menggema hingga ke langit, mengalun merdu suara dari Qori dan diikuti oleh seluruh guru dan siswa. Warna jamrud hijau terbentang dari depan hingga tengah halaman sekolah. Suasana syahdu ini bisa didapatkan disetiap hari Jum’at pagi di halaman MTsN 1 Kotawaringin Timur.
Gambar 1 : Pemandangan Jum’at pagi dari drone di halaman MTsN 1 Kotawaringin Timur
Kegiatan rutin Jum’at pagi keluarga besar MTsN 1 Kotawaringin Timur membaca surah Yasin merupakan program Praktik Pengamalan Ibadah ( PPI ) dalam agama Islam di Madrasah. Bukan hanya pembacaan surat Yasin, tetapi ada banyak bacaan yang dibaca seperti sholawat, surah-surah pendek dalam Al-Qur’an, doa keselamatan dan tausiah yang disampaikan oleh bapak dan ibu guru. Kegiatan ini sebelum jam pelajaran di kelas dimulai. Tampak di bagian depan beberapa siswa laki-laki memimpin doa dan pembacaan surah menggunakan mikrofon. Didampingi bapak dan ibu guru di madrasah. Kelas mereka mendapatkan giliran tugas memimpin hari ini. Begitulah setiap hari Jum’at, setiap kelas mendapatkan giliran tugas memimpin kegiatan. Dengan begitu maka semua siswa di madrasah memiliki skil dan pembiasaan untuk memimpin doa jika sudah berada di tengah masyarakat.
gambar 2 : Siswa laki-laki memimpim pembacaan doa, sholawat dan surah-surah didampingi oleh Bapak Mahmud, S.Ag
” Jika hidup manusia dilimpahkan rahmat oleh Allah SWT, hidup terasa ringan dan tidak ada beban. Tidak ada yang sulit dan mustahil, segala yang dikerjakan akan terasa mudah, menjalankan ibadah pun dimudahkan dalam menghadapi problematika kehidupan. Sehingga mereka menjadi manusia utama yang mewujudkan harapan-Nya. Segala rahmat Allah SWT yang diberikan-Nya kepada orang-orang Mukmin adalah kebahagiaan hidup dalam berbagai aspeknya, seperti pengetahuan ketuhanan yang benar, akhlak yang luhur, amal-amal kebajikan, kehidupan berkualitas di dunia dan akhirat dan perolehan surga dan ridho-Nya. Karena itu, jika al-Qur’an disifati sebagai rahmat untuk orang-orang Mukmin, maknanya adalah limpahan karunia kebajikan dan keberkahan yang disediakan Allah SWT, bagi mereka yang mengamalkan nilai-nilai yang diamanatkan oleh al-Qur’an. ” isi tausiah yang disampaikan oleh salah satu guru pembina PPI Bapak Mahmud, S.Ag setelah selesai pembacaan surah-surah dan sholawat, di tengah-tengah siswa – siswi madrasah yang menyimak.
” Untuk memperoleh tubuh yang sehat, cukup dilakukan dengan berolahraga dan pola makan yang cukup. Hal yang sama dengan berkembangnya adalah pemaham tentang sakit. Tidak ada sakit yang murni karena fisik ataupun psikologis. Keduanya berperan dalam suatu penyakit. Sebelumnya, orang-orang berpandangan bahwa timbulnya suatu penyakit tidak ada kaitannya dengan kondisi psikologis seseorang. Ulama berpendapat bahwa ayat-ayat al-Qur’an juga dapat menyembuhkan penyakit-penyakit jasmani. Mereka merujuk kepada riwayat yang diperselisihkan nilai dan maknanya. Salah satu contohnya ketika sahabat Ibn Mas’ud ra., yang memberitakan bahwa ada seseorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW yang mengeluhkan dadanya. Rasulullah SAW, kemudian bersabda, “Hendaklah engkau membaca al Qur’an.”Tanpa mengurangi penghormatan terhadap al-Qur’an dan hadis hadis Nabi SAW., yang dimaksud bukanlah penyakit jasmani, tetapi penyakit rohani yang diakibatkan oleh jiwa. Ia adalah psikosomatik. Memang tidak jarang seseorang merasa sesak napas atau dada bagaikan tertekan karena adanya ketidakseimbangan rohani. Itu lah pentingnya bagi kita semua mendengarkan bahkan juga mengikuti kegiatan ini. ” tambahnya pula.
Yasinan sebagai sebuah agenda keagamaan yang ditransformasikan ke dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam berbagai aspek kehidupan yaitu aspek kebersamaan dalam gotong-royong, kepedulian dan saling menghargai antar masyarakat. Kegiatan rutin yasinan ini sebagai media bagi para siswa menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahmi antar siswa dan guru
Melalui program pembacaan surah Yasin dan lainnya dalam kerangka menciptakan siswa – siswi madrasah yang bermental agamis dan religius didukung oleh kondisi dan situasi madrasah yang dapat memperkuat kehidupan sosial kulturalnya. Amaliyah pengajian Yasinan dan ditutup oleh tausiah keagamaan sebagai “sumbu” di dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan, kepekaan sosial, dan meningkatkan mental dan karakter para siswa yang lebih baik. ( humas) r.h.s