Sampit – Humas. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI Sidik Sisdiyanto memberikan pembinaan kepada Kepala Madrasah dan Kepala RA se – Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan berada di halaman MTsN 1 Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, Jum`at (23/8/2024). Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov Kalteng Ach Farichin, Kepala Kantor Kemenag Kab Kotim Khairil Anwar beserta Kasi Pendidikan Madrasah dan Pengawas Madrasah se – Kotim. Dalam materi yang disampaikan Dr. H.M Sidik Sisdiyanto, M.Pd, meminta untuk melakukan 4 langkah dalam memajukan madrasah. Empat langkah itu adalah team work, network, kolaborasi, dan inovasi.
Pertama membangun teamwork. Dia menjelaskan, semakin banyak orang yang bergabung dalam tim kerja, maka semakin besar peluang mewujudkan tujuan. “Dalam madrasah seorang kepala tidak bisa bekerja sendirian, tetapi harus bekerjasama dalam satu tim yang kompak dan solid,” terangnya.
Kedua membangun network atau jejaring dengan stakeholder, terutama yang paling dekat. Sama seperti tim kerja, seorang kepala madrasah harus bisa merangkul semua pemangku kepentingan untuk bekerja mencapai tujuan.
Ketiga kolaborasi, yaitu bagaimana seorang kepala madrasah memaksimalkan potensi tim kerja dan mengkapitalisasi jejaring stakeholder secara bersama-sama. “Di madrasah sering ada gap yang harus dikelola kepala madrasah, sehingga bisa satu orkestrasi yang harmonis,” ujarnya. Jangan ada mental kepiting. Mental yang tidak pernah mau melihat temannya juara. Kumpulan kepiting yang dimasukan dalam satu ember, maka satu sama lain akan menarik temannya yang akan keluar dari ember. Artinya mereka saling menjatuhkan satu sama lain. Merasa hebat dan ada rasa iri pada orang lain. Makanya sering ada rasa tidak ikhlas dalam bekerja. Kamad perlu membina kolaborasi guru untuk kebersamaan.
Keempat, inovasi tiada henti, yaitu terobosan baru dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Jadi satu madrasah tidak lantas sama dengan madrasah lainnya, karena tiap madrasah punya ciri khas nya sendiri. Jika ingin memajukan Madrasah, Kamad bisa melakukan ATM, ambil tiru dan modifikasi. Semua prestasi anak-anak harus di apresiasi, walaupun hanya sedikit atau kecil. Apresiasi pada siswa akan menjadi semangat dalam belajar dan mengingat selalu madrasah tersebut, walau hanya lomba yang sederhana tetapi siswa sangat terkesan. Beliau juga mengingatkan pentingnya membangun suasana nyaman di lingkungan madrasah. Dengan begitu akan memunculkan energi positif, yang akan menggerakkan banyak hal.
Ekosistem madrasah ibarat metamorfosis kupu-kupu. Guru seperti ulatsutra. Guru madrasah menata diri dengan melakukan hal yang lebih baik. Guru produktif.. Memantaskan dirinya untuk meningkatkan kompetensi. Sehingga bisa melakukan kegiatan meningkatkan mutu. Selalu meningkatkan pribadi yang baik. Kepompong. Kamad harus berada di sekolah. Tidak boleh selalu berada di luar dan selalu hadir dalam setiap kegiatan madrasah. Metamorfosis kupu-kupu adalah Pengawas. Tidak hanya sayap yang indah tetapi harus semua badannya membawa harum. Melakukan tugasnya terbang kesana kemari ke madrasah binaannya sebagai penjamin mutu madrasah. (r.h.s)