Sampit-Humas. Dalam rangka mewujudkan peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam pengembangan profesionalisme guru, MGMP Gabungan IPA dan Bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Kotawaringin Timur menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB) pada Selasa (22/11/22) di Aula Kemenag Kotim. Latihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau disingkat dengan nama PKB adalah proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru yang profesional dan memiliki ilmu pengetahuan yang kuat dan memiliki kepribadian yang matang kuat dan seimbang. Tujuan dari pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan memiliki tujuan memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi guru secara berkelanjutan untuk mencapai standar profesi guru yang dipersyaratkan agar sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi.
MGMP IPA dan Bahasa Inggris Madrasah Tsawaniyah Kotawaringin Timur menggelar acara pembukaan dengan dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kotim Drs. Khairil Anwar serta Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab. Kotim Drs. H. Zaenuddin. Hadir pula Ketua Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah Kab. Kotim Ibu Susi.
Drs. Khairil Anwar secara resmi membuka acara kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sekaligus memberikan materi tentang Kebijakan Kementerian Pada Pendidikan Madrasah. ” Dasar dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2059 Tahun 2022 Tentang Juknis Bantuan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun Anggaran 2022 dan terbitnya Surat Keputusan PPK/Ketua PMU Project REP-MEQR Nomor 6126 Tahun 2022 Tentang Penetapan Penerima Bantuan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Tahap III Tahun 2022.” Paparnya. “Berdasarkan permenepan nomor 16 Tahun 2009 PKB meliputi unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Dengan PKB diharapkan akan terwujud guru yang profesional dan memiliki ilmu pengetahuan yang kuat dan memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang”.
Drs. Khairil Anwar mengatakan bahwa ini sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia pendidik, khususnya pengembangan profesional guru. “ Ini merupakan usaha untuk mempersiapkan guru agar memiliki berbagai wawasan, pengetahuan, keterampilan dan memberikan rasa percaya diri untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya sebagai petugas profesional, ” kata Kepala Kantor Kementerian Agama dalam memberikan sambutan. Banyak harapan terwujudnya melalui kegiatan MGMP ini diantaranya dapat terpenuhnya standar minimal profesionalisme pengembangan MGMP yang diharapkan yang nantinya akan menjadi salah satu alternatif secara langsung dapat meningkatkan profesionalisme pada guru. “Untuk itu saya berharap dengan adanya Kegiata MGMP ini Bapak/Ibu semua diharapkan dapat meningkatkan kinerja MGMP sebagai wadah atau organisasi pembinaan dan pengembangan profesional guru,” Harapnya. Lebih lanjut, “ MGMP ini diharapkan menjadi gugus kendali dan penjaminan dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan,”.
Kegiatan berikutnya paparan materi Moderasi Keberagamaan yang disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab. Kotim Drs. H. Zaenuddin. Dengan bantuan media proyektor beliau menerangkan berbagai macam keberagaman yang dimiliki negara Indonesia, keberagaman agama menjadi yang terkuat dalam membentuk radikalisme di Indonesia. Munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang kian hari semakin mengembang sayapnya difaktori berbagai hal seperti sensitifitas kehidupan beragama, masuknya aliran kelompok ekstrem dari luar negeri, bahkan permasalahan politik dan pemerintahan pun turut mewarnai. Maka ditengah hiruk-pikuk permasalahan radikalisme ini, muncul sebuah istilah yang disebut Moderasi beragama.
” Jadi Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.” Jelasnya.
Ketua Panitia Pelaksana yaitu Kristini, S.Pd dalam sambutannya melaporkan ” kegiatan pelatihan ini menggunakan moda tatap muka dan online moda tatap muka sebanyak 16 pelajaran akan dilaksanakan dengan menghadirkan peserta bapak ibu guru di tempat yang sudah ditentukan, mempelajari modul bersama, praktek mengajar di depan peserta pelatihan dan akan didampingi oleh Fasilitator Daerah. Sedangkan online sebanyak 16 jam pelajaran akan dilaksanakan di tempat kerja masing-masing untuk mengimplementasikan dan mempraktikkan ilmu yang didapat dengan cara praktek mengajar di depan para siswa di kelas. Jadi pelatihan PKB yang kita laksanakan ini sebanyak 32 jam pelajaran. Berdasarkan surat keputusan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2059 Tahun 2022 Tentang Juknis Bantuan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun Anggaran 2022 kita mendapatkan bantuan dana sekitar 30 juta per MGMP untuk melaksanakan kegiatan pelatihan PKB, namun uangnya sampai sekarang belum masuk ke rekening MGMP dan kita diminta untuk melaksanakan kegiatan ini terlebih dahulu. Perlu saya informasikan kepada bapak ibu bahwa biaya pelaksanaan hari ini kita meminjam dana dari Komite MTsN 1 Kotawaringin Timur. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kepala MTsN 1 Kotawaringin Timur Bapak M. Rusidi, S.Ag,. M.Pd.I yang telah menjembatani dan mengambil kebijakan ini untuk membantu sehingga kegiatan pembukaan dan kegiatan pertama ini bisa terlaksana.” Ungkap Kristini. Ia juga melaporkan jumlah Peserta MGMP yang hadir pada hari itu sebanyak 20 peserta dari guru bahasa Inggris dan 23 pesera dari guru IPA Madsarah Tsanawiyah se-Kabupaten Kotawaringin Timur. ” Jangan galau ya bapak/ibu mendengar jumlah sebanyak 32 jam pelatihan. Saya pastikan kegiatan ini akan menyenangkan dan tidak akan menjadi beban, kita juga belajar dan mengerjakan tugas secara bersama-sama.” Tutupnya. (r.h.s)