Bapak dan Ibu Guru Madrasah
Sampit-Humas (Kamis, 1/12/22). Adiwiyata memiliki makna, tempat yang ideal bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial, khususnya di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Terdapat empat komponen dalam program Adiwiyata, yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan.
Setelah berhasil meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2013 silam, Tim PBLH MTsN 1 Kotawaringin Timur berlanjut secara bertahap menyusun dan melaksanakan gerakan berbudaya lingkungan. Hingga pada hari ini, dengan diwakili oleh Ketua Tim PBLH MTsN 1 Kotawaringin Timur Kristini, S.Pd menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2022 bertempat di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti. Jakarta (01/12/22). Turut hadir secara faktual Eselon I KLHK, Staf Ahli Menteri LHK, Staf Khusus Menteri LHK, Penasehat Ashli Menteri LHK, Eselon II Lingkup BP2SDM, dan Eselon I yang menangani Adiwiyata dari Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, dan Riset Teknologi, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama.
Pada rangkaian penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata Kristini juga mengikuti acara Talkshow Success Story Inovasi Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) di Sekolah Adiwiyata dengan narasumber dari 3 sekolah Adiwiyata Mandiri 2022.
Disampaikan oleh Kristini melalui grup WhatsApp Adiwiyata MTsN 1 Kotim. ” Assalamualaikum , saya mewakili Bapak Ibu semua dalam rangka menerima penghargaan atas hasil jerih payah kita semua. Semoga berkah ya pak, bu. Semoga madrasah kita menjadi lebih baik untuk kedepannya”. Pesannya dalam kiriman foto saat menerima piagam dan piala Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional Tahun 2022 dari Wakil Menteri LHK Dr. Alue Dohong yang mewakili Menteri LHK
” MTsN 1 Kotawaringin Timur sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri berhasil memenuhi kriteria Adiwiyata Tahun 2022 yang diikuti 789 sekolah dari 27 provinsi. Berdasarkan penilaian seleksi administrasi, penilaian dokumen dan verifikasi lapangan secara sampling, ditetapkanlah Sekolah Adiwiyata Mandiri sebanyak 94 sekolah dari 17 provinsi dan Sekolah Adiwiyata Nasional sebanyak 305 sekolah dari 24 provinsi, dan madrasah kita salah satunya.” Jelas Kristini pada Tim Humas.
Ungkapan syukur dan bahagia dari guru-guru dan segenap karyawan di madrasah memenuhi chat di Grup WhatsApp. Perjuangan dan kerja keras tim dalam kurun waktu yang tidak sebentar terbayarkan dengan penerimaan penghargaan untuk MTsN 1 Kotawaringin Timur sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2022, pengumuman bisa dilihat pada link berikut https://pusatpglhk.id/public_area/pengumuman
Menurut Kristini, selaku Ketua Tim PBLH di MTsN 1 Kotawaringin Timur mengatakan ” dengan Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri , diharapkan dapat meningkatkan semangat warga madrasah dalam tanggung jawab upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, melalui tata kelola yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. MTsN 1 Kotawaringin Timur mencanangkan banyak program-progam peduli lingkungan sebagai wujud menciptakan madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan dan juga kedepannya agar lebih meningkatkan inovasi dan kreasi dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kita juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kotim yang selama ini membimbing Tim PBLH dalam program-progamnya. Memberikan suport dan dukungan bahwa MTsN 1 Kotawaringin Timur mampu meraih Penghargaan Adiwiyata mandiri ini”.
Kepala MTsN 1 Kotawaringin Timur M.Rusidi S.Ag,.M.Pd.I saat dikonfirmasi Tim Humas Madrasah mengatakan. ” Penghargaan ini untuk kita semua, perjuangan dan kekompakan Tim PBLH dalam mewujudkan madrasah menjadi Sekolah Adiwiyata patut diapresiasi, bukan hanya biaya namun juga tenaga, ide, serta sumbangan pikiran dalam mengembangkan program-program pendukung ramah lingkungan dari Tim dan segenap warga madrasah merupakan kontribusi yang tak ternilai. Kedepan, kita bersama-sama bertekad agar mempertahankan Adiwiyata ini sebagai gerakan nasional dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan baik guru, murid, maupun warga sekolah lain dan masyarakat sekitar”. Tukasnya. (r.h.s)
Pengunjung
