3 Siswi MTsN 1 Kotawaringin Timur Ikuti Lomba INSPO Turki 2021

     Sampit- 3 Siswi madrasah Hanuf Nurwiyanti, Selvizah Lailatul Jannah dan Nidauljanah dari MTsN 1 Kotawaringin Timur mengikuti ajang International Science Project Olympiad (INSPO) Turki 2021 pada tanggal 1 Mei lalu, dengan  projek penelitian yang berjudul Akar Kayu Laban ( vitex Pinnata L.)  Sebagai Pengobatan Alternatif Diabetes Suku Dayak Kalimantan Tengah. Lomba bertaraf internasional ini di laksanakan via daring melalui zoom meeting. Indonesia mengirim 2 perwakilan, salah satunya MTsN 1 Kotim yang berhasil  meraih penghargaan Honorable Mention.

           Selama penelitian yang dimulai pada tahun 2019 lalu, Hanuf dan tim selalu didampingi oleh guru pembimbing Tri Lisdiyaningsih dan Hatmiyati dalam mengembangkan proyek penelitian sehingga dapat menghasilkan produk dari akar kayu laban selain berupa teh, produk yang berhasil dikembangkan  adalah kue kering laban yang rendah kalori dan gula sehingga aman bagi penderita diabetes.

          “Kue kering ini selain aman untuk dikonsumsi  bagi penderita diabetes juga sekaligus  sebagai obat yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah, karena kami menggunakan bubuk kayu laban sebagai bahan dasar pembuatan kue.” Jawab Hanuf dalam bahasa Inggris ketika Juri INSPO dari Turki menanyakan tentang pengembangan produknya. Hanuf mengatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan pengobatan tradisonal Suku Dayak Kalimantan Tengah ke kancah dunia. “ Suku Dayak itu selain kaya akan kebudayaannya juga kaya akan potensi alamnya yang memiliki ragam manfaat untuk kehidupan. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin banyak orang yang sadar akan pelestarian budaya dan lingkungan yang bermanfaat untuk semua orang.” Tukasnya.

         Kepala Madrasah Drs. Jainuddin yang juga turut hadir saat lomba berlangsung, memberikan dukungan moril dan menyemangati peserta lomba agar tetap tenang dan tidak tegang. Karena ini merupakan pengalaman pertama mereka dalam mengikuti ajang Lomba Internasional yang berlangsung selama 10 menit. “Siswa diberikan kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi minat dan kemampuan dengan ikut serta dalam berbagai ajang perlombaan, baik di bidang sains, bahasa, olahraga dan bidang lainnya”, ujar beliau. Dia berharap melalui lomba ini, dapat menginspirasi banyak siswa lain, baik di bidang akademis maupun di bidang apapun yang diminati. Sifat tidak mudah menyerah, gigih menekuni dan mengembangkan diri di bidang yang diminati kiranya dapat diteladani. (r.h)